Kamis, 22 Maret 2012

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Prosedur Pengujian Formalin

Posted: 22 Mar 2012 02:24 AM PDT

Prosedur Pengujian Formalin

Identifikasi Fomalin (Menurut Farmakope Edisi III)

Encerkan 1 ml dengan air secukupnya hingga 1000,0 ml.Pada 10 ml tambahkan 2 ml larutan segar fennilhidrazina hidroklorida P 1 % b/v, 1 ml larutan kalium heksasianoferat (III) P dan 5ml asam klorida P,Terjadi warna merah terang .Kemudian Uapkan diatas penanggas air ;tertinggal sisa amorf putih.

Metode untuk praktikum :

Pada praktik dilakukan dua kali proses pembuatan larutan, yaitu proses pembuatan larutan standar dan larutan uji. Sebelum memulai, terlebih dahuli dibuat larutan standar sebagai standar atau acuan perhitungan formalin pada sampel. Pertama-tama formalin atau formaldehida 37 % diambil sebanyak 0,0270 ml, kemudian ditambahkan dengan aquades sebanyak 500 ml atau 20 ppm, untuk selanjutnya dibuat delapan konsentrasi yaitu (0;0,05;0;0,1;0,5;0,75;1;1,5;2) ppm. Kemudian ditambahkan asam kromatofat sebanyak 5 ml pada tiap konsenrasi di dalam tabung reaksi. Setelah itu dipanaskan selama 30 menit, dan setelah itu terbentuklah larutan standar.

Proses pembuatan larutan uji dimulai dengan sampel sebanyak 20 gram dihomogenkan dengan aquades, kemudian dipanaskan dan setelah mendidih disaring dengan kertas saring, diambil filtrat sebanyak 2 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan juga asam kromatofat sebanyak 5 ml setelah itu dipanaskan selama 20 menit dan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer.

Nilai absorbansi yang telah diperoleh nantinya akan dihubungkan dengan metode regresi linear, terhadap nilai pada larutan standar pada tiap kosentrasi untuk mendapatkan nilai konsentrasi (ppm) pada sampel. Untuk lebih jelasnya mengenai metode kerja pembuatan larutan standar dan larutan uji dapat dilihat pada diagram alir berikut.

Formaldehida dengan HPLC

EPA telah menerbitkan metode menggunakan dinitrofenilhidrazin (DNPH) derivatization diikuti dengan kromatografi cair (LC). Baik metode GC dan LC dapat diterapkan ke aldehida lain, sedangkan metode-LC DNPH juga berlaku untuk keton juga. Metode EPA telah diterbitkan untuk air dan limbah ( Formaldehida, EPA 8315A ) dan udara (EPA KE-5 dan TO-11). California Air Resources Board 430 Metode dan EPA-5 menggunakan impingers ATAS untuk sampling udara, sedangkan KE-11 menggunakan gel silika dilapisi tube dengan DNPH.

Prosedur Pengujian Formalin

Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin

Posted: 21 Mar 2012 09:22 PM PDT

Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin

Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.

Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius)
* Bau agak menyengat, bau formalin
* Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal

Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:
* dak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius)
* Tahu terlampau keras, namun tidak padat
* Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)

Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius)
* Teksturnya sangat kenyal

Ciri-ciri ikan segar yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius)
* Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih
* Bau menyengat, bau formalin

Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat Celsius)
* Bersih cerah
* Tidak berbau khas ikan asin

Menurut Syamsiah (2003 : 45) bagian rimpang lengkuas mengandung atsiri 1%, kamfer, sineol minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen kaemferida, galangan, galangol, kristal kuning dan asam metil sinamat. Minyak atsiri yang dikandungnya antara lain galangol, galangin, alpinen, kamfer, dan methyl-cinnamate. Zat-Zat kimia seperti fenol dalam minyak atsiri dalam rimpang lengkuas (Lenguas galanga l.) efektif digunakan sebagai pengganti formalin. Selain itu, tanaman tersebut mudah dibudidayakan dan untuk mendapatkannya tidak dibutuhkan biaya yang mahal. Maka dari itu, penulis merancang penelitian yang berjudul "Pemanfaatan Lengkuas (Lenguas galanga l.) sebagai Bahan Pengawet Pengganti Formalin"

Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin

Pengaruh formalin terhadap tubuh

Posted: 21 Mar 2012 03:19 PM PDT

Pengaruh formalin terhadap tubuh

Karena resin formaldehida dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0.1 mg/kg, formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluar air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan.

Kalau terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida dikonversi jadi asam format yang meningkatkan keasaman darah, tarikan nafas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau sampai kepada kematiannya.

Di dalam tubuh, formaldehida bisa menimbulkan terikatnya DNA protein, sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap formaldehida terus-terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya, sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi, ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.

Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut
Pertolongan tergantung pada konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. Sebelum ke rumah sakit, berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan melakukan rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan resiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Di rumah sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung (gastric lavage), memberikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada saat endoskopi). Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis (cuci darah). Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda asidosis metabolik berat.

Pengaruh formalin terhadap tubuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar