Rabu, 21 Maret 2012

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Fungsi Penggunaan Formalin

Posted: 21 Mar 2012 08:05 AM PDT

Fungsi Penggunaan Formalin

Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai disinfektan dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian. Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.

Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.

Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida dipakai untuk produksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol, yang dipakai untuk membuat cat bahan peledak. Turunan formaldehida yang lain adalah metilena difenil diisosianat, komponen penting dalam cat dan busa poliuretana, serta heksametilena tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat RDX (bahan peledak). Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida serta bahan baku pabrik-pabrik resin plastik dan bahan peledak (Reuss 2005).

Nilai Ambang Batas Penggunaan Formalin.

formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid, metanol dan air. Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid yang bervariasi, antara 20% – 40%. Formalin sangat mudah larut dalam air. Jika dicampurkan dengan ikan misalnya, formalin dengan mudah terserap oleh daging ikan. Selanjutnya, formalin akan mengeluarkan (dehydrating) isi sel daging ikan, dan menggantikannya dengan formaldehid yang lebih kaku. Akibatnya bentuk ikan mampu bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu, karena sifatnya yang mampu membunuh mikroba, daging ikan tidak akan mengalami pembusukan.

Sebenarnya batas toleransi Formaldehida (formalin adalah nama dagang zat ini) yang dapat diterima tubuh manusia dengan aman adalah dalam bentuk air minum, menurut International Programme on Chemical Safety (IPCS), adalah 0,1 mg per liter atau dalam satu hari asupan yang dibolehkan adalah 0,2 mg. Sementara formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari. Berdasarkan standar Eropa, kandungan formalin yang masuk dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1 mg/liter). Sementara itu, berdasarkan hasil uji klinis, dosis toleransi tubuh manusia pada pemakaian secara terus-menerus (Recommended Dietary Daily Allowances/RDDA) untuk formalin sebesar 0,2 miligram per kilogram berat badan. Misalnya berat badan seseorang 50 kilogram, maka tubuh orang tersebut masih bisa mentoleransi sebesar 50 dikali 0,2 yaitu 10 miligram formalin secara terus-menerus. Sedangkan standar United State Environmental Protection Agency/USEPA untuk batas toleransi formalin di udara, tercatat sebatas 0.016 ppm. Sedangkan untuk pasta gigi dan produk shampo menurut peraturan pemerintah di negara-negara Uni Eropa (EU Cosmetic Directive) dan ASEAN (ASEAN Cosmetic Directive) memperbolehkan penggunaan formaldehida di dalam pasta gigi sebesar 0.1 % dan untuk produk shampoo dan sabun masing-masing sebesar 0.2 %. Peraturan ini sejalan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) di Indonesia (Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat & Makanan RI No HK.00.05.4.1745, Lampiran III "Daftar zat pengawet yang diizinkan digunakan dalam Kosmetik dengan persyaratan…" no 38 : Formaldehid dan paraformaldehid) (Fahruddin 2007)

Walaupun daya awetnya sangat luar biasa, formalin dilarang digunakan pada makanan. Di Indonesia, beberapa undang-undang yang melarang penggunaan formalin sebagai pengawet makanan adalah Peraturan Menteri Kesehatan No 722/1988, Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/PER/X/1999, UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen (Paisal 2007).

Kegunaan lain :
• Pengawet mayat
• Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.
• Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
• Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.
• Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
• Bahan untuk pembuatan produk parfum.
• Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
• Pencegah korosi untuk sumur minyak
• Dalam konsentrat yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, dan pembersih karpet.

Fungsi Penggunaan Formalin

Peranan Asam dalam Kehidupan

Posted: 21 Mar 2012 03:01 AM PDT

Peranan Asam dalam Kehidupan

Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Dalam bidang industri, asam banyak digunakan, antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan permukaan logam – logam tertentu. Selain itu, terdapat beberapa asam organik yang digunakan sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan asam benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam.

Peranan Asam dalam Kehidupan

Kekuatan Asam

Posted: 20 Mar 2012 09:00 PM PDT

Kekuatan Asam

Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah ion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam larutan). Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut, maka konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat), sedangkan pada larutan encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk menyatakan konsentrasi larutan digunakan istilah molar (M).

Kekuatan Asam

Sifat Asam

Posted: 20 Mar 2012 03:00 PM PDT

Sifat Asam

Bagaimanakah cara kita untuk mengetahui suatu zat bersifat asam atau tidak? Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sifat yang dimiliki oleh asam tersebut. Berikut ini akan dibahas beberapa mengenai sifat asam.

a. Rasa Asam
Asam akan terasa masam bila dilarutkan didalam air. Selain itu contoh lain yaitu cuka, cuka sering kita gunakan sebagai penambah rasa kecut pada makanan. Cuka merupakan salah satu asam yang kita kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia adalah asam asetat (asam etanoat).
b. Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa senyawa asam. Dengan menggunakan indikator. Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.
c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam juga dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan karena asam dapat melepaskan ion – ion dalam larutannya yang mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam
sulfat yang terdapat pada aki mobil.
d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam juga bereaksi dengan beberapa jenis logam dan menghasilkan gas hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan gas hydrogen dan senyawa garam.

Sifat Asam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar