Jumat, 16 Maret 2012

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Prosedur Praktikum Halogen Untuk SMA

Posted: 16 Mar 2012 08:19 AM PDT

Prosedur Praktikum Halogen Untuk SMA

Tujuan : Mempelajari daya oksidasi halogen terhadap Fe2+ dan daya reduksi ion halide terhadap Fe3+.

Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah
Tabung reaksi - 8
Rak tabung reaksi - 1
Pipet tetes - 9
Larutan Klorin - 1 ml
Larutan Bromin - 1 ml
Larutan Iodin - 1 ml
Larutan Besi (II) sulfat 0,1 M 2 ml
Larutan Besi (III) sulfat 0,1 M 2 ml
Larutan Natrium klorida 0,1 M 1 ml
Larutan Natrium bromide 0,1 M 1 ml
Larutan Kalium Iodida 0,1 M 1 ml
Larutan Kalium tiosianat (KSCN) 0,1 M 2 ml

Cara Kerja :

  1. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+.

Ambil dua tabung reaksi, masukkan 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M ke dalam tabung pertama dan masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung kedua. Tambahkan 5 tetes larutan KSCN 0,1 M pada masing-masing tabung, guncangkan tabung, amati, dan catat pengamatan Anda.

  1. Daya oksidasi halogen.
  2. Siapkan tiga tabung reaksi bersih dan masukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 10 tetes larutan Klorin pada tabung pertama, 10 tetes larutan Bromin pada tabung kedua, 10 tetes larutan Iodin pada tabung ketiga, dan amati warna tabung masing-masing larutan. Kemudian tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M.
  3. Apakah pada ketiga tabung di atas terjadi oksidasi ion Fe2+ ujilah dengan larutan KSCN 0,1 M masing-masing 3 tetes. Catat warna setelah ditambah dengan larutan KSCN 0,1 M. untuk mengetahui banyak sedikitnya ion Fe3+ yang ada dalam tabung dapat dilakukan dengan menambah aquades pada tabung reaksi yang berisi ion Fe3+hingga penuh.
    1. Daya reduksi halida.

Ambil tiga tabung reaksi dan masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam masing-masing tabung reaksi, kemudian 10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam tabung 1, 10 tetes larutan NaBr 0,1 M ke dalam tabung 2, 10 tetes larutan KI 0,1 M ke dalam tabung 3, bandingkan warna. Cermati dan catat mana yang terjadi reduksi ion Fe3+.

Hasil Pengamatan :

  1. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+
Larutan Senyawa Besi Perubahan Warna setelah Penambahan Larutan KSCN
FeSO4 atau Fe2+ Pekat
Fe2(SO4)3 atau Fe3+ Lebih pekat
  1. Daya pengoksidasi halogen
Larutan Halogen Perubahan Warna setelah Penambahan
Larutan FeSO4 Larutan Fe2(SO4)3
Cl2 Bening Coklat kemerahan
Br2 Bening Coklat oranye
I2 Coklat Coklat pekat
  1. Daya reduksi halide
Warna Larutan Fe2(SO4)3 Ditambah Larutan Perubahan yang Terjadi
Bening NaCl Kuning muda
Bening NaBr Kuning oranye
Bening KI oranye

Dasar Teori :

Halogen berasl dari bahasa Yunani yang berarti "pembentuk garam". Dinamai demikian karena unsure-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.

Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) → 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu.

1)    Reaksi halogen dengan logam.

X2 + L → I A   LX

II A   LX2

III A   LX3

2)    Reaksi halogen dengan hidrogen.

H2 + X2 → 2 HX

3)    Reaksi halogen dengan nonlogam dan metalloid tertentu. Reaksi dengan Fosfarus, Arsen, dan Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan.

P4 + 6 Cl2 → 4 PCl3

P4 + 10 Cl2 → 4 PCl5

4)    Reaksi halogen dengan air.

X2 + H2O → HX + O2

5)    Reaksi halogen dengan basa Klorin, Bromin, dan Iodin mengalami reaksi disproporsional dalam basa.

6)    Reaksi antarhalogen.

X2 + n Y2 → 2 XYn

Hasil Pengamatan :

  1. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+
Larutan Senyawa Besi Perubahan Warna + Larutan KSCN
FeSO4 atau Fe2+ Merah coklat
Fe2(SO4)3 atau Fe3+ Merah coklat (lebih tua)
  1. Daya oksidasi halogen
Larutan Halogen Perubahan Warna setelah Penambahan
Larutan FeSO4 Larutan Fe2(SO4)3
Cl2 Putih bening Lebih tua
Br2 Kuning jernih Agak muda
I2 Merah betadine Lebih muda
  1. Daya reduksi halide
Warna Larutan Fe2(SO4)3 Ditambah Larutan Perubahan Warna yang Terjadi
Bening NaCl Lebih tua dibanding Cl2
Bening NaBr Lebih tua dibanding Br2
Bening KI Lebih muda dibanding I2

Kesimpulan :

  1. Daya reduksi halogen dari Cl ke I makin bertambah terlihat dari warna larutan yang semakin tua sehingga mendekati larutan Fe2(SO4)3 padahal warna yang diharapkan menuju FeSO4.
  2. Daya oksidasi halogen dari Cl ke I makin berkurang terlihat dari warna larutan yang semakin muda sehingga mendekati larutan FeSO4 padahal warna yang diharapkan menuju Fe2(SO4)3

Daftar Pustaka

Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Prosedur Praktikum Halogen Untuk SMA

Definisi Enzim

Posted: 16 Mar 2012 06:16 AM PDT

Definisi Enzim

Enzim merupakan biokatalisator yg dihasilkan o/ sel hidup dgn daya kerja spesifik berfungsi dlm mengkatalisis & mengendalikan proses penguraian komponen nutrisi maupun pembentuknya serta konsumsi bagi metabolisme sel, dimana zat-zat yg diuraikan o/ enzim tersebut digolongkan sebagai substrat (Kusnawidjaja, 1993).

Enzim secara umum merupakan suatu substansi kimia yg tergolong ke dlm protein. Namun sejak tahun 1926 dimana pengetahuan tentang enzim atau enzimologi berkembang dgn cepat, para ahli Biokimia melalui berbagai hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada zat-zat lain selain asam amino (protein) yang secara kimiawi dapat bersifat katalitik, yg disebut gugus prostetis atau koenzim. Dgn kata lain enzim disebut protein terkonyugasi. (Poedjiadi, 1994).

Definisi Enzim

Praktikum Titik Beku Larutan Untuk SMA

Posted: 15 Mar 2012 09:15 PM PDT

 Praktikum Titik Beku Larutan Untuk SMA

Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.

Alat dan Bahan :

Alat dan Bahan
1. Neraca 6. Air
2. Tabung reaksi 7. Es batu
3. Sendok 8. Urea 1 M dan 2 M
4. Pengaduk 9. Garam
5. Gelas kimia 10. NaCl 1 M dan 2 M

Cara Kerja :

  1. Masukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan 4 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan pengaduk. Campuran ini ada campuran pendingan.
  2. Isi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 ml. Masukkan tabung ke dalam gelas kimia berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin sampai air membeku seluruhnya.
  3. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Dengan hati-hati aduklah campuran dari tabung itu dengan menggunakan termometer secara naik turun. Bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air. Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea 1 M dan 2 M, larutan NaCl 1 M dan 2 M sebagai pengganti air suling.

Pengamatan :

Zat Tf °C Δ Tf °C
Air 2 0
Urea 1 M 0 2
Urea 2 M -2 4
NaCl 1 M -2 4
NaCl 2 M -5 7

Δ Tf = Tfp – Tfl

Dasar Teori :

Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

Pengamatan dan Perhitungan :

No. Zat Terlarut Titik Beku Perbedaan Titik Beku
Rumus Massa Mol Kemolaran Air Larutan
1. CO (NH2)2 180 3 1 0 0 2
2. CO (NH2)2 180 3 2 0 -2 4
3. NaCl 117 2 1 0 -2 4
4. NaCl 117 2 2 0 -5 7

Kesimpulan :

  1. Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan wujud zat cair ke padat.
  2. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = Tfp – Tfl).
  3. Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan.
  4. Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
  5. Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit.

Daftar Pustaka

Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

 Praktikum Titik Beku Larutan Untuk SMA

Praktikum Hidrolisis Beberapa Jenis Garam Untuk SMA

Posted: 15 Mar 2012 03:12 PM PDT

Praktikum Hidrolisis Beberapa Jenis Garam Untuk SMA

Tujuan : Menyelidiki beberapa jenis garam dalam air.

Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan
1. Plat 7. Larutan NH4Cl 1 M
2. Pipet tetes 8. Larutan KCl 1 M
3. Kertas lakmus merah 9. Larutan Na2CO3 1 M
4. Kertas lakmus biru 10. Larutan Na3PO4 1 M
5. Kertas lakmus universal 11. Larutan CH3COONa 1 M
6. Tabel pH

Cara Kerja :

Menetesi masing-masing kertas lakmus merah dan biru berturut-turut dengan larutan KCl, NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3, dan Na3PO4. Mencatat perubahan warna yang terjadi.
Menetesi masing-masing kertas indicator universal dengan berturut-turut dengan larutan KCl, NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3, dan Na3PO4. Mencatat perubahan warna yang terjadi dan pH yang sesuai dengan warna tersebut.

Pengamatan :
Larutan 1 M Perubahan Warna Indikator pH Perkiraan pH Sifat Larutan Garam
Lakmus Merah Lakmus Biru Indikator Universal
KCl Merah Biru Kuning ± 4-6 6 Netral
NH4Cl Merah Merah Jingga ± 3 3 Asam
CH3COONa Biru Biru Hijau ± 8 8 Basa lemah
Na2CO3 Biru Biru Hijau ± 9 9 Basa
Na3PO4 biru biru hijau ± 10 10 Basa

Pemakaian lakmus pH > 7 : CH3COONa, Na2CO3, dan Na3PO4.

Pemakaian lakmus pH < 7 : KCl dan NH4Cl.

Pembahasan :

Larutan-larutan garam tergolong :

Netral : KCl
Asam : NH4Cl
Basa : Na2CO3, Na3PO4, dan CH3COONa

Rumus asam dan garam dan termasuk ke dalam golongan :

Garam Basa Pembentuk Pembentuk Asam
Rumus Jenis Rumus Jenis
KCl KOH Basa kuat HCl Asam kuat
NH4Cl NH4OH Basa lemah HCl Asam kuat
CH3COONa NaOH Basa kuat CH3COOH Asam lemah
Na2CO3 NaOH Basa kuat H2CO3 Asam lemah
Na3PO4 NaOH Basa kuat H3PO4 Asam lemah

Sifat larutan garam Amonium asetat (CH3COONH4)

Reaksi : CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+

CH3COO- + NH4+ + H2O CH3COOH + NH4OH

Sifat garam Amonium asetat tergantung oleh harga Ka atau Kb karena terhidrolisis total yang tidak menghasilkan ion H+ atau OH-.

Kesimpulan :

Garam dalam air akan terurai membentuk kation dan anion seperti dari asam basa semulanya.
Asam merupakan basa yang lemah akan terhidrolisis.
Jika terjadi hidrolisis sempurna, sifat tergantung pada harga Kb atau Ka.
pH kurang dari 7 mempunyai sifat asam.
pH lebih dari 7 mempunyai sifat basa.
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial.
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial.
Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah akan mengalami hidrolisis total.
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.
Garam bersifat basa karena dalam reaksi menghasilkan ion OH-.
Garam bersifat asam karena dalam reaksi menghasilkan ion H+.

Praktikum Hidrolisis Beberapa Jenis Garam Untuk SMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar