Kamis, 10 Mei 2012

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Teknik Aplikasi Pestisida

Posted: 09 May 2012 11:05 PM PDT

Teknik Aplikasi PestisidaPestisida adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama. Pestisida memegang peranan penting dalam melindungi tanaman, ternak, dan untuk mengontrol sumber-sumber vektor penyakit (vector-borne diseases)( Manuaba, 2008).

MenurutKeputusan Menteri Pertanian No.434.1/Kpts/TP.270/7/2001 masih mengacu pada Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan, dan Penggunaan Pestisida. Pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

1) Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian.
2) Memberantas rerumputan.
3) Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
4) Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian.
5) tanaman tidak termasuk pupuk.
6) Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak.
7) Memberantas atau mencegah hama-hama air, Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.
9) Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman,tanah atau air.

Bidang penggunaan pestisida meliputi:

Pengelolahan tumbuhan; Peternakan; Penyimpanan Hasil Pertanian; Pengawetan Hasil Hutan; Pengendalian Vektor Penyakit Manusia; Pengendalian Rayap; Pestisida Rumah Tangga; Fumigasi; Pestisida Industri lainnya seperti Cat, anti Pencemaran dan Bidang lainnya.(Deptan, 2001).

Pertanian konvensional ditandai dengan pemakaian pupuk dan pestisida sintetis secara intensif memberikan dampak yang sangat merugikan seperti pencemaran lingkungan, residu pestisida pada makanan, terganggunya kesehatan manusia, terbunuhnnya organisme berguna, hama menjadi tahan terhadap pestisida dan munculnnya masalah resurgensi ( Arya, 1996; Oka, 1998).

Penggunaan pestisida secara intensif dan tidak terkendali mulai menjadi masalah di Pilipina tahun 1980-an. Masalah hama justru semakin parah, korban manusia semakin banyak berjatuhan, biaya kesehatan semakin berat, keamanan lingkungan semakin terancam. Lalu pemerintah mengembangkan paket kebijakan pestisida (PKP) selama periode 1992-1996 melalui Fertilizer and Pesticide Authority (FPA)( Sinar Tani, 2008).

Pengertian yang menarik tentang pestisida dikemukaan oleh Meister et al, (1985) yang menyatakan bahwa pestisida adalah racun ekonomis. Jadi pestisida adalah racun yang mempunyai sifat ekonomis, penggunaan pestisida dapat memberikan keuntungan tetapi juga dapat dapat mengakibatkan kerugian.

Bidang Kristal

Posted: 09 May 2012 11:05 AM PDT

Suatu Kristal mengandung beberapa bidang atom, bidang-bidang ini mempengaruhi sifat dan perilaku material, sehingga bermanfaat untuk mengidentifikasi berbagai bidang dalam kristal.

Bidang kisi kristal yang paling mudah dikenali adalah bidang pembatas sel satuan, tetapi terdapat pula banyak bidang lain. Bidang yang lebih penting bagi pembahasan ini adalah bidang yang digambarkan pada gambar 1-7.1, 1-7.2 dan 1-7.3. Masing-masing diberi tanda (010), (110), dan (Ī11), dimana bilangan dalam tanda kurung (hkl) disebut indeks miller.

Gambar 1-7.1. Bidang (010) dalam struktur kubik. (a) kubik sederhana (sc), (b) kubik pemusatan-ruang (bcc), (c) kubik pemusatan-sisi (fcc). (Bidang (020) yang terdapat dalam bcc dan fcc setara dengan bidang (010) jika digambarkan pada perluasan sketsa ini.)

Gambar 1-7.2. Bidang (110) dalam struktur Kubik. (a) kubik sederhana (sc), (b) Kubik pemusatan-ruang (bcc), (c) Kubik pemusatan-sisi (fcc). (Bidang (200) yang terdapat di fcc setara dengan bidang (110))

Gambar 1-7.3. Bidang (Ī11) dalam struktur Kubik. (a) kubik sederhana (sc), (b) Kubik pemusatan-ruang (bcc), (c) Kubik pemusatan-sisi (fcc). Perpotongan negative diberi tanda garis di atas indeks. (Bidang (222) yang terdapat di gambar untuk bcc setara dengan bidang (Ī11)).

Gambar 1-7.4. Indeks miller. Bidang (112) memotong ketiga sumbu pada jarak satuan 1,1 dan ½.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar