Selasa, 08 Mei 2012

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Fasa Gerak HPLC

Posted: 07 May 2012 11:05 PM PDT

Fasa Gerak, di dalam kromatografi cair komposisi dari solven atau fasa gerak adalah salah satu dari variabel yang mempengaruhi pemisahan.

Kriteria Fasa Gerak HPLC

Terdapat variasi yg sangat luas pada solven yg digunakan untuk HPLC, tetapi ada beberapa sifat umum yg sangat disukai, yaitu fasa gerak harus :

  1. Murni, tidak terdapat kontaminan
  2. Tdak bereaksi dgn wadah (packing)
  3. Sesuai dgn defector
  4. Melarutkan sampel
  5. Memiliki visikositas rendah
  6. Bila diperlukan, memudahkan “sample recovery”
  7. Diperdagangan dapat diperoleh dgn harga murah (reasonable price)

Umumnya, semua solven yg sudah digunakan langsung dibuang karena prosedur pemumiannya kembali sangat membosankan dan mahal biayanya. Dari semua persyaratan di atas, persyaratan 1) s/d 4) merupakan yg sangat penting (Putra, E., 2004).

Menghilangkan gas (gelembung udara) dari solven, terutama untuk HPLC yg menggunakan pompa bolak balik (reciprocating pump) sangat diperlukan terutama bila detektor HPLC tidak tahan kinerja sampai 100 psi. Udara yg terlarut yg tidak dikluarkan akan menyebabkan gangguan yg besar di dalam detektor sehingga data yg diperoleh tidak dapat digunakan (the data may be useless). Menghilangkan gas (degassing) jg sangat baik bila menggunakan kolom yg sangat sensitif terhadap udara (contoh : kolom berikatan dgn NH2) (Putra, E., 2004).

Katalisis Oleh Kluster Logam

Posted: 07 May 2012 11:05 AM PDT

Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam yakni keras, konduktor panas dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi.

Walaupun digunakan luas dalam kehidupan sehari-hari, logam transisi yang biasa kita jumpai terutama adalah besi, nikel, tembaga, emas, perak, platina dan titanium. Namun senyawa kompleks molekular, senyawa organologam dan senyawa padatan seperti oksida, sulfida dan halida logam transisi digunakan dalam berbagai riset kimia anorganik modern.

Unsur Logam Transisi

Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri atas 56 dari 103 unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang terdiri dari unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan %d dari Hf sampai Au, dan blok f yang terdiri dari unsur lantanoid dari la sampai Lu dan aktinoid dari Ac sampai Lr. Kimia unsur blok d dan f sangat berbeda.

Senyawa Kluster Logam

Logam transisi deret kedua dan ketiga berbilangan oksida lebih tinggi lebih stabil daripada keadaan oksidasi tinggi logam transisi deret pertama. Contohnya meliputi tungsten heksakhlorida, WCl6, osmium tetroksida, dan platinum heksafluorida. Senyawa kluster logam karbonil logam transisi deret pertama dengan ikatan M-M dalam bilangan oksidasi rendah dikenal, tetapi senyawa kluster halida atau sulfida jarang. Umumnya, ikatan logam-logam dibentuk dengan lebih mudah pada logam 4d dan 5d daripada di logam 3d. Moment magnet senyawa logam transisi deret pertama dapat dijelaskan dengan nilai spin saja tetapi sukar untuk menjelaskan momen magnet deret kedua dan ketiga kecuali bila faktor-faktor lain seperti interaksi spin-orbital juga dipertimbangkan.

Jadi penting untuk mengenali dan memahami perbedaan signifikan dalam sifat kimia yang ada antara logam transisi deret pertama dan deret selanjutnya, bahkan untuk unsur-unsur dalam golongan yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar