Minggu, 20 November 2011

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Grafit

Posted: 20 Nov 2011 11:18 AM PST

 Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam (penghantar panas dan listrik yang baik). Di samping tidak cukup padat, grafit tidak terdapat dalam jumlah banyak di alam. Oleh karena itu, untuk keperluan peralatan teknik serta pembuatan elektroda, grafit harus dibuat secara sintetik. Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat dari
kokas diperkecil ukurannya, dicampur dengan ter atau resin sintetik, kemudian dipanaskan sehingga membentuk padatan (sintering) dalam cetakan.

Pada proses tersebut, bahan-bahan aditif terbakar menjadi arang. Pemanasan yang dilakukan sekali lagi sampai temperatur 3000°C akan menghasilkan lebih banyak grafit (grafit elektro). Untuk alat-alat seperti penukar panas, setelah pemanasan, grafit perlu diberi bahan aditif impregnasi (misalnya dempul dan serbuk grafit). Setelah proses impregnasi, ketahanan temperaturnya turun menjadi 165 °C.

Sifat-sifat: Grafit adalah penghantar listrik dan panas yang cukup baik tetapi bersifat rapuh. Pada temperatur yang lebih tinggi, grafit teroksidasi oleh asam nitrat berasap, khlor atau oksigen. Grafit hanya dapat dilarutkan dalam besi leleh. Ditinjau dari segi ketahanan terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya sangat luas. Bahan tersebut tahan terhadap semua asam dan sebagian besar basa hingga di atas 100 °C.

Dalam udara, grafit dapat digunakan sampai kira-kira 165 °C. Apabila tidak diimpregnasi, grafit dapat digunakan sampai 500 °C.

Pengolahan dan penggunaan: Gumpalan-gumpalan grafit dipotong menjadi pelat atau dibuat langsung menjadi barang. Pelat-pelat tersebut ditempel pada bagian luar bejana dengan menggunakan bahan perekat, membentuk satu atau beberapa lapisan pada bejana. Celah-celahnya ditutup dempul.

Grafit digunakan sebagai elektroda, bantalan luncur, ring penyekat, dan aditif untuk bahan pe-lumas. Grafit juga mempertinggi kemampuan lumas teflon. Barang yang seluruhnya dibuat dari grafit adalah alat penukar panas, cawan lebur, batu filter, pompa, dan pelat pecah. Grafit juga digunakan sebagai bahan pengisi. Pada alat penyekat dan penghitung volume, sebagian peralatannya dibuat dari grafit (misalnya torak). Serat grafit dimanfaatkan untuk pelepasan muatan elektrostatik pada selubung ventilasi.

Pelapisan Tembaga (Cu)

Posted: 20 Nov 2011 07:12 AM PST

Tembaga atau Cuprum (Cu) merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai sifat hantaran arus dan
panas yang baik. Tembaga digunakan untuk pelapisan dasar karena dapat menutup permukaan bahan yang dilapis dengan
baik. Pelapisan dasar tembaga dipelukan untuk pelapisan lanjut dengan nikel yang kemudian yang kemudian dilakukan pelapisan akhir khrom.

Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar pada pelapisan baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan nikel dan khrom. Tembaga digunakan sebagai suatu lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan melindungi baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan plating tembaga untuk aplikasi ini karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus yang tinggi.

Sifat-sifat Fisika Tembaga

  • Logam berwarna kemerah-merahan dan berkilauan
  • Dapat ditempa, dibengkokan dan merupakan penghantarpanas dan listrik
  •  Titik leleh : 1.0830C, titik didih : 2.3010C
  •  Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3

Sifat-sifat Kimia Tembaga

  •  Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jikadipanaskan akan membentuk oksida tembaga (CuO)
  •  Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonatatau karat basa, menurut reaksi :

2Cu + O2 + CO2 + H2O ? (CuOH)2 CO3

  •  Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4encer
  •  Dapat bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer danpekat

Cu + H2SO4 ? CuSO4 +2H2O + SO2
Cu + 4HNO3 pekat ? Cu(NO3)2 + 2H2O + 2NO2
3Cu + 8HNO3 encer ? 3Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO

  • Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yangharus dilapisi lagi dengan Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya inimerupakan proses pengendapan logam secara elektrokimia,digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar