Sabtu, 19 November 2011

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Jenis Jenis Fermentor

Posted: 18 Nov 2011 10:00 PM PST

Berdasarkan proses penyebaran organisme dan media dalam bejana, Bull et.al. mengelompokkan jenis fermentor ke dalam 3 grup :

1)Reaktor dengan agitasi internal. Merupakan biorekator yang paling lazim digunakan di berbagai industri fermentasi. Grup ini termasuk stirred tank reactor.

2)Bubble column bioreactor. merupakan bioreaktor paling sederhana. Terdiri dari tabung panjang dengan beberapa sparger di bagian dasarnya. .

3)Loop reactor. Merupakan collumn reactor di tnana percampuran dan sirkulasi diinduksi dengan alat-alat tertentu. Berdasarkan penggunaan alat tersebut, fermentor ini dikelompokkan atas tiga jenis:

a ) Air lift loop reactor

b)Pro peller’loop reactor.

c)Jet loop reactor .

Fermentasi Pada Media Cair dengan Fermentor

Posted: 18 Nov 2011 10:00 AM PST

Teknik shake flask dengan rotary shaker atau reciprocating shaker merupakan cara konvensional dan berguna pada tahap pendahuluan proses fermentasi, penelitian dan pengembangan dalam laboratorium fermentasi. Namun cara ini akan memberikan estimasi kondisi fermentasi skala besar yang kurang baik mengenai potensi mikroorganisme dalam mensintesis produk. Oleh karena itu untuk mendapatkan estimasi kondisi fermentasi yang ideal perlu menggunakan fermentor volume kecil. Karena kondisi fermentasi dalarn fermentor kecil ini akan lebih menggambarkan kondisi fermentasi skala besar yang Sebenarnya (Suwandi, 2008).

Fermentor berfungsi menyediakan lingkungan bagi pertumbuhan organisme atau sel di bawah kondisi terkontrol. Dalam industri fermentasi, fermentor harus memungkinkan pertumbuhan dan biosintesis paling baik bagi biakan mikroba (yang bermanfaat bagi industri)  dan memberikan kemudahan untuk manipulasi semua operasi yang berhubungan dengan penggunaan fermentor. Fermentor harus dilengkapi pengontrol dan pengatur kondisi fermentasi misalnya kontrol temperatur dengan mengatur pemanas atau pendingin, kontrol pH dengan menambah asam atau alkali, kontrol agitasi dengan mengatur kecepatan stirrer dan ukuran impeller, kontrol aerasi dengan mengatur aliran gas dan kecepatan stirrer dan sebagainya (Suwandi, 2008).

Bejana biakan merupakan bagian pokok dari setiap fermentasi, karena di dalam bejana inilah proses biologis akan berlangsung. Oleh karena itu bejana ini harus terjamin keamanannya selama proses berlangsung dan tahapan operasional dapat dilakukan dengan mudah. Bejana harus cukup kuat untuk menahan tekanan dari media dan udara. Penyusunannya harus tidak terkoreksi oleh produk fermentasi dan tidak melepaskan ion toksik ke media pertumbuhan. Fermentasi biasanya memerlukan waktu lama. Operasinya dapat berlangsung beberapa hari, bahkan pada fermentasi kontinu dapat berlangsung beberapa minggu. Fermentasi berlangsung pada kondisi aseptik, jadi fermentor harus menjamin sterilitas kandungannya dan terpeliharanya kondisi aseptik selama periode operasi. Demikian juga alat-alat penambah inokulum, antifoam, nutrien, asam atau alkali dan sebagainya harus menjamin kondisi aseptik dan mencegah terjadinya kontam inasi mikroba yang tak dikehendaki (Suwandi, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar