Jumat, 11 November 2011

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Baterai Kering Leclanche

Posted: 11 Nov 2011 10:45 AM PST

Sel Leclanche pertama kali diperjualkan pada tahun 1880 dan masih sangat popular di zaman sekarang.

Baterai kering mampu menghasilkan beda potensial sebesar 1,6 V (Monk, 2004). Penemu elemen kering pertama pada tahun 1802 adalah Johann Wilhelm Witter (Wahyudi, 2010). Pada sel Leclanche, wadah seng dan selubung luar berfungsi sebagai anoda. Di tengah-tengah sel ditempatkan katoda karbon inert. Elektrolit yang berupa pasta terdiri dari MnO2, ZnCl2, NH4Cl, dan karbon (Bird, 1993). Setengah reaksi oksidasi yang berlangsung pada anoda yaitu Zn à Zn2+ + 2e-. Setengah reaksi oksidasi yang berlangsung pada katoda rumit, tetapi secara sederhana merupakan reaksi reduksi MnO2. Reaksinya adalah 2MnO2(s) + 2H2O(l) + 2e- à 2MnO(OH)(s) + 2 OH-(aq). Adapun fungsi NH4Cl adalah untuk menghentikan pergerakan Zn2+ (Monk, 2004).

Komponen-komponen elektrolit lain berguna untuk membantu menyingkirkan produk buangan yang apabila dibiarkan menumpuk akan menghambat arus listrik. Sel Leclanche dikenal sebagai sel primer karena tidak dapat diisi kembali atau dengan kata lain reaksinya tidak dapat dibalik (Bird, 1993).

Sel Daniell

Posted: 11 Nov 2011 07:40 AM PST

Salah satu jenis baterai yang dikembangkan di awal penemuan baterai yakni sel Daniell yang terbuat dari logam tembaga dalam larutan Cu2+ sebagai katoda dan dari logam seng dalam larutan Zn2+ sebagai anoda yang di mana keduanya dihubungkan dengan jembatan garam. Walaupun baterai ini efisien, tetapi kurang dikembangkan karena jika digunakan larutan berair pada baterai ini, maka akan mudah menimbulkan bahaya percikan (Monk, 2004). Selain itu, aliran listrik yang dihasilkan tidak stabil (Purba, 2006).

 Tembaga merupakan salah satu unsur logam transisi yang berwarna coklat kemerahan dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Seng memiliki warna putih kebiruan. Seng murni berbentuk Kristal logam dan sangat rapuh pada suhu normal. Seng tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol dan senyawa-senyawa asam (Sunardi, 2006).

Penemu elemen Daniell adalah John Frederic Daniell (Administrator, 2007). Pada Sel Daniel, elektroda Cu dibenamkan dalam larutan tembaga(II) sulfat atau CuSO4 dan elektroda seng sulfat atau ZnSO4.Pada anoda, Zn mengalami oksidasi: Zn(s)→ Zn2+(aq) + 2e-. Pada katoda, Cu mengalami reduksi: Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) (Administrator, 2007).

Pada sel Daniell, kawat dan lampu dihubungkan dengan kedua elektroda. Elektron-elektron yang ditarik dari seng berjalan sepanjang kawat, yang harus merupakan kawat non-reaktif, menghasilkan arus listrik yang membuat lampu menyala. Pada sel seperti ini, ion-ion sulfat memainkan peranan penting. Setelah bermuatan negatif, anion-anion ini terkumpul di anoda untuk mempertahankan keseimbangan muatan. Sebaliknya, pada katoda, ion-ion Cu2+ terakumulasi untuk mempertahankan keseimbangan muatan ini. Kedua proses ini menyebabkan sebagian tembaga terakumulasi di katoda dan elektroda seng menjadi terlarut atau meluruh ke dalam larutan. Karena kedua reaksi tidak terjadi sendiri-sendiri (independently), kedua sel harus dihubungkan dengan konduktor misalnya agar ion-ion bergerak bebas. Digunakan dua wadah keramik yang berbeda untuk masing-masing larutan. Biasanya suatu salt bridge atau jembatan garam digunakan untuk menghubungkan kedua sel. Pada sel basah seperti ini, ion-ion sulfat bergerak dari katoda menuju anoda melalui jembatan garam dan kation-kation Zn2+ bergerak dalam arah sebaliknya (Administrator, 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar