Minggu, 12 Februari 2012

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Ekstraksi Minyak Atsiri dg Lemak Padat

Posted: 12 Feb 2012 07:10 AM PST

Ekstraksi Minyak Atsiri dg Lemak Padat digunakan khusus utk mengekstraksi minyak bunga-bungaan, dlm rangka mendapatkan mutu & rendemen minyak yg tinggi.

Umumnya bunga setelah dipetik akan tetap hidup secara fisiologis. Daun bunga terus menjalankan proses hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri & minyak yg terbentuk dlm bunga akan menguap dlm waktu singkat. Kegiatan bunga dlm memproduksi minyak akan terhenti & mati jika kena panas, kontak atau terendam dl m pelarut organik. Dg demikian pelarut hanya dpt mengekstraksi minyak yg terdapat dlm sel bunga yg terbentuk pada saat bahan tersebut kontak dengan pelarut, sedangkan minyak atsiri yg terbentuk sebelumnya sebagian besar telah menguap. Dengan demikian ekstraksi menggunakamn pelarut menguap menghasilkan rendemen minyak yang rendah.

Untuk mendapatkan rendemen minyak yg lebih tinggi dan mutu yang baik, maka selama proses ekstraksi berlangsung perlu dijaga agar proses fisiologi dalam bunga tetap berlangsung dalam waktu selama mungkin, sehingga bunga tetap dapat memproduksi minyak atsiri. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengekstraksi minyak bunga menggunakan lemak hewani atau nabati.

Ekstraksi Minyak Atsiri dg Pelarut Menguap (Solvent Extraction)

Posted: 12 Feb 2012 05:05 AM PST

Prinsip dari ekstraksi dg Pelarut Menguap (Solvent Extraction) adalah melarutkan minyak atsiri dlm bahan dgn pelarut organik yg mudah menguap.

Proses ekstraksi biasanya dilakukan dlm suatu wadah (ketel) disebut "extractor". Berbagai tipe extractor yang telah dikenal adalah "bonotto extractor","Kennedy extractor","Bollmann extractor"," De Smet extractor","Hilderbrandt extractor", & " Carrousal exrtractor".

Ekstraksi dg pelarut organik umumnya digunakan utk mengekstraksi minyak atsiri yg mudah rusak oleh pemanasan uap & air, seperti utk mengekstrak minyak dari bunga-bungaan misalnya bunga cempaka, melati, mawar, "hyacinth", "tuberose", "narcissus", "gardenis", "lavender", "lily", "minose", kenanga, "labdanum",violet flower", & "geranium".

Bunga-bungaan yg masih segar dimasukan ke dlm "extractor" & selanjutnya pelarut menguap yg murni dipompakan ke dlm "extractor". Berbagai pelarut yg biasa digunakan adalah petroleum ether, carbon tetra chlorida, chloroform, & pelarut lainnya yang bertitik didih rendah. Pelarut organik akan berpenetrasi ke dalam jaringan bunga-bungaan dan akan melarutkan minyak serta bahan "non volatile" yang berupa resin,
lilin dan beberapa macam zat warna.

Komponen "non volatile" tersebut merupakan kotoran dlm minyak atsiri, & kotoran tersebut dpt dipisahkan dengan cara penyulingan pada suhu rendah & tekanan vakum. Dengan cara penyulingan ini maka pelarut beserta minyak atsiri akan menguap dan selanjutnya uap tersebut dikondensasikan, sedangkan komponen "non volatile" tetap tertinggal dalam ketel penyuling. Hasil kondensasi yang merupakan campuran dari pelarut
dan minyak atsiri, disebut "concrete". Jika "concrete" tersebut dilarutkan dalam alkohol, maka minyak atsiri akan larut sempurna, sedangkan fraksi lilin tidak dapat larut dan akan membentuk endapan keruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar