Artikel Kimia |
- Persyaratan air bersih secara fisik,kimia,dan mikrobiologi
- Apakah yang dimaksud Kaidah Hund
- Artikel Basa
- Prosedur Praktikum Uji Protein Untuk SMA
- Pengukur aliran magnetik untuk cairan konduktif
Persyaratan air bersih secara fisik,kimia,dan mikrobiologi Posted: 17 Mar 2012 08:38 AM PDT Persyaratan air bersih secara fisik,kimia,dan mikrobiologi1. Syarat fisik, antara lain: 2. Syarat kimiawi, antara lain: a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun 3. Syarat mikrobiologi, antara lain: Seperti kita ketahui jika standar mutu air sudah diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih. Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu: a. Aman dan higienis. Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu sebagai berikut: Parameter Air Bersih secara Fisika Parameter Air Bersih secara Kimia Parameter Air Bersih secara Biologi Parameter Air Bersih secara Radiologi disusun oleh: Persyaratan air bersih secara fisik,kimia,dan mikrobiologi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Apakah yang dimaksud Kaidah Hund Posted: 17 Mar 2012 03:05 AM PDT Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit, konfigurasi elektron dapat dituliskan dalam bentuk diagram orbital. Suatu orbital dilambangkan dengan strip, sedangkan dua elektron yang menghuni satu orbital dilambangkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orbital hanya mengandung satu elektron, anak panah dituliskan mengarah ke atas. Dalam kaidah Hund, dikemukakan oleh Friedrich Hund (1894 – 1968) pada tahun 1930, disebutkan bahwa elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Posted: 16 Mar 2012 08:31 PM PDT Artikel BasaSecara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa sabun basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa. 1. Sifat Basa a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit b. Mengubah Warna Indikator Reaksi : 2. Kekuatan Basa 3. Peranan Basa dalam Kehidupan C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat Artikel Basa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Prosedur Praktikum Uji Protein Untuk SMA Posted: 16 Mar 2012 03:21 PM PDT Prosedur Praktikum Uji Protein Untuk SMA |
Alat dan Bahan | |
Gelas kimia | Agar-agar |
Pipet tetes | Gelatin |
Tabung reaksi | Kapas |
Penjepit tabung | Larutan Tembaga (II) asetat 1% (CuSO4) |
Kaki 3 dan kasa | Larutan Natrium hidroksida 6 M (NaOH) |
Spatula kaca | Larutan Natrium hidroksida 3 M (NaOH) |
Gelas Ukur | Larutan Timbal (II) asetat {Pb (CH3COO)2} |
Susu | Larutan CH3COOH 3 M |
Cara Kerja :
- Uji biuret
Jika positif (+) akan berwarna ungu.
- Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan ± 2-3 tetes CuSO4. Kemudian masukkan 1 ml NaOH 0,1 M. amati perubahan yang terjadi.
- Ulangi cara kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas. Bila ada yang tidak larut setelah ditambahkan NaOH, panaskan dahulu beberapa menit hingga semua larut, lalu dinginkan.
- Tes Xanthoproteat
Untuk mendeteksi ada tidaknya inti benzena.
Jika positif (+) berwarna kuning jingga.
- Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 tetes HNO3 pekat, panaskan selama ± 2 menit. Kemudian dinginkan, setelah dingin masukkan NaOH 6 M tetes demi tetes hingga berlebih. Amati perubahan yang terjadi.
- Ulangi cara kerja tersebut dengan menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas.
- Uji Timbal asetat
Untuk menguji ada tidaknya ikatan belerang (S).
Jika positif (+) akan berwarna kehitaman.
- Masukkan 1 ml putih telur ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,5 ml NaOH 6 M dan panaskan ± 2 menit. Kemudian dinginkan, setelah itu masukkan 2 ml CH3COOH 3 M. tutup tabung reaksi dengan kertas saring yang sudah dibasahi dengan Pb(CH3COO)2. Panaskan ± 2 menit. Amati perubahan yang terjadi.
- Ulangi langkah kerja tersebut menggunakan susu, gelatin, agar-agar, dan kapas.
Hasil Pengamatan :
Bahan | Uji Biuret | Uji Xanthoproteat | Uji Timbal asetat |
Putih telur | Ungu (+) | Oranye (+) | Tidak hitam (-) |
Susu | Ungu (+) | Oranye (+) | Hitam (+) |
Gelatin | Ungu (+) | Kuning (+) | Hitam (+) |
Agar-agar | Ungu (+) | Oranye (+) | Hitam (+) |
Kapas | Biru (-) | Putih bening (-) | Hitam (+) |
Kesimpulan :
- Ikatan peptida bereaksi dengan larutan biuret akan berwarna ungu. Sedangkan yang tidak berwarna ungu berarti mengandung glikosida.
- Inti benzena bereaksi dengan larutan Xanthoproteat akan berwarna kuning jingga.
- Ikatan S bereaksi dengan larutan Timbal asetat akan berwarna hitam pada kertas saring.
Prosedur Praktikum Uji Protein Untuk SMA
Pengukur aliran magnetik untuk cairan konduktif
Posted: 16 Mar 2012 03:05 PM PDT
Pengukur aliran ini tersedia dalam satu jalur atau dengan disisipkan. Pengukur aliran magnetik tidak memerlukan bagian yang bergerak dan ideal untuk pengukuran aliran air limbah atau cairan kotor yang konduktif. Hasil pengukurannya dalam bentuk integral atau analog, dapat digunakan untuk pemantauan jarak jauh atau pencatatan data harian.
You are subscribed to email updates from Artikel Kimia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar