Artikel Kimia |
Metabolit Sekunder Phakellia aurensis Posted: 06 May 2012 11:05 PM PDT Klasifikasi Phakellia aurensis adalah sebagai berikut:
Hasil Identifikasi Metabolit Sekunder Phakellia aurensis
Allen, G. R., dan Rooger, S., 2002, Indo-Pasific CORAL REEF Field Guide, Tropical reef Research, Calendar Print Pte, Ltd., Singapore. Anonim, 2010, World Porifera Database,(http://www.marinespecies.org/porifera) On Line diakses tanggal 23 Mei 2010 | ||||||||||||||||
Posted: 06 May 2012 11:05 AM PDT Tidak dapat dipungkiri lagi, terjadinya kecelakaan seperti kebakaran, meledaknya bahan kimia, keracunan dan lain-lain yang terjadi di laboratorium kimia maupun di industri-industri yang memanfaatkan bahan kimia adalah karena kurangnya kehati-hatian dalam penggunaan bahan kimia tersebut. Sumber utama kecelakaan adalah bahan kimia, akan tetapi, tanpa adanya "campur tangan" dari manusia, kecelakaan karena bahan kimia yang kemudian menimbulkan korban jiwa, tentunya akan jarang terjadi, bahkan kemungkinan terjadinya adalah sangatlah kecil. Oleh karena itu, bagaimanapun, manusia haruslah menyadari bahwa dirinya sendiri adalah sumber bahaya ketika berdekatan dengan sumber bahaya yang lainnya (bahan kimia). Oleh karena itu, pengetahuan sifat bahan menjadi suatu keharusan sebelum bekerja di laboratorium. Penggolongan Fasa Bahan KimiaBerdasarkan fasanya, bahan kimia dibedakan menjadi 3, yaitu bahan kimia padat, cair dan gas. Apapun wujudnya, pada umumnya, semua bahan kimia yang dipergunakan di laboratorium tergolong dalam bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, menurut Hala, Y., (2005), saat bekerja di laboratorium, penting untuk memperhatikan dua hal, yaitu: 1) anggap semua bahan kimia yang dipakai di laboratorium berbahaya, kecuali bila benar-benar yakin bahwa bahan tersebut tidak berbahaya, bekerjalah dengan sesedikit mungkin dan gunakan alat pelindung diri, 2) sebaiknya, jangan sekali-kali menganggap bahan kimia yang sudah umum dipakai sebagai bahan yang tidak berbahaya. Berdasarkan klasifikasi bahan yang sering digunakan pada laboratorium kimia pada umumnya mempunyai sifat : 1. Harmful (Berbahaya). Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. 2. Toxic (beracun) Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. 3. Corrosive (korosif) Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai terpercik pada Mata. 4. Flammable (Mudah terbakar) Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-lain. 5. Explosive (mudah meledak) Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan logam/metal) 6. Oxidator (Pengoksidasi) Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor) | ||||||||||||||||
Posted: 06 May 2012 11:05 AM PDT Komposisi Matahari |
You are subscribed to email updates from Artikel Kimia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar