Artikel Kimia

Posted: 04 May 2012 11:05 PM PDT

Ikatan ionic (ionic bond) terbentuk melalui transfer satu atau lebih electron valensi dari satu atom ke atom lainnya.

Karena electron bermuatan negatif, atom yang memberikan electron tadi menjadi bermuatan positif dan disebut kation. Atom yang menerima electron menjadi bermuatan negative dan dinamakan anion. Reaksi antara atom natrium dan atom klorin untuk membentuk natrium klorida (garam dapur) ialah contoh reaksi transfer electron.

Ikatan Ionik Na dan Cl

Atom natrium hanya memiliki satu electron valensi (terletak dalam kulit ketiga). Dengan memeberikan electron itu, tercapailah susunan electron neon. Pada saat yang sama, ia menjadi bermuatan positif yaitu kation natrium. Atom klorin mempunyai tujuh electron valensi. Dengan menerima satu electron tambahan, tercapailah susunan electron argon dan ia menjadi bermuatan negative, yaitu anion klorida.

Atom seperti natrium, yang cenderung untuk memberikan electron disebut elektropositif. Umumnya atom seperti itu adalah logam. Atom seperti klorin, yang cenderung untuk menerima electron disebut elektronegatif. Seringkali atom seperti ini adalah nonlogam.

Contoh Senyawa Ionik

Produk dari persamaan di atas adalah natrium klorida, yaitu suatu senyawa ionik yang terbuat dari ion natrium dan ion klorida dengan jumlah yang sama. Umumnya, senyawa ionik terbentuk bila atom elektropositif kuat dan atom elektronegatif kuat berinteraksi. Ion-ion dalam kristal zat ionik saling berpegangan melalui gaya tarik menarik di antara muatan-muatannya yang berlawanan.

Ikatan ionik bukanlah ikatan yang kuat. Karena muatannya berlawanan, ion-ion ini tarik menarik seperti dua kutub magnet yang berlawanan. Bila zat ini dilarutkan, semua ion akan terpisah dan mampu bergerak agak bebas dalam larutan.