Jumat, 30 September 2011

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Unsur Kimia Golongan III A : Aluminium (Al)

Posted: 30 Sep 2011 01:59 PM PDT

Kelimpahan Aluminium (Al)

Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Umumnya juga dalam bentuk aluminium silikat dan campurannya dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium.

Jenis Senyawa Aluminium (Al)

Beberapa senyawa aluminium di alam terdapat dalam bentuk silikat (Al2Si2O5(OH)4), bauksit (Al2O3.nH2O), kriolit (Na3AlF6), veldspath (KAlSi3O8) dan pada beberapa jenis batu permata seperti sapphire (campuran Al2O3 dengan besi dan titan).

Isolasi & Produksi Aluminium (Al)

Aluminium (Al) dibuat dalam skala yang sangat besar dari bauksit (Al2O3.nH2O). proses pembuatan Aluminium (Al) dalam industry dikenal dengan proses hall yang terdiri dari 2 tahapan proses yaitu tahap pemurnian bauksit yang memanfaatkan sifat amfoter dari aluminium oksida dan tahap elektrolisis untuk memperoleh Aluminium (Al) murni yang kemudian melalui proses lebioh lanjut aluminium dibuat dalam bentuk tertentu.

 Kegunaan Aluminium (Al)
  1. Digunakan dalam konstruksi pesawat, mobil, dan mesin-mesin lannya.
  2. Karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas dengan tahan karat, Aluminium (Al) banyak digunakan untuk membuat alat-alat  masak
  3. Digunakan dalam bidang arsitektur dan ornamen-ornamen rumah.

Terima kasih telah membaca ArtikelKimia dan silahkan telusuri lebih lanjut utk menemukan lebih banyak lagi Artikel yang berhubungan dg: Unsur Kimia Golongan III A : Aluminium (Al)

Unsur Golongan III A : Boron (B)

Posted: 30 Sep 2011 11:45 AM PDT

Kelimpahan Boron (B)

Dalam kawah gunung berapi, Boron (B) berbentuk asam orthoboric dan sebagai borates dalam borax dan colemanite. Sumber paling utama dari Boron (B) adalah rasorite yg banyak ditemukan di gurun pasir Mojave California. Persediaan borax juga ditemukan di turki. Boron (B) murni bisa didapatkan dengan mereduksi boron triklorida atau tribromida dengan hydrogen menggunakan electrically heated filaments.

 Jenis senyawa Boron (B)

  • Bereaksi dengan nitrogen membentuk boron nitrida
  • Bereaksi dengan oksigen membentuk boron oksida (B2O3)
  • Bereaksi dengan logam, misalnya magnesium membentuk magnesium borida (Mg3B2)
  • Melalui hidrolisis halida boron diperoleh, asam B(OH3)
  • Dari pemanasan B2O3 dengan NH4BF4 atau CaF2 dan H2SO4 pekat diperoleh BF3

Atau:

  • Oksida   : boron oksida (B2O3),
  • Halida    : asam B(OH3)
  • Hidrida  : B2H6

Isolasi & produksi Boron (B)

Boron (B) tdk terlalu banyak diproduksi dlm laboratorium karena telah dpt diperoleh secara komersial. Secara umum, Boron (B) berasal dari tourmaline, borax [Na2B4O5(OH)4.8H2O], dan kernite [Na2B4O5(OH)4.2H2O]. Unsur ini susah diperoleh dalam bentuk murni karena titik lelehnya yang tinggi (2250 ˚C) dan sifat korosif cairannya. Ia dibuat dalam kemurnian 95 – 98% sebagai bubuk amorf dengan reduksi B2O3 dengan Mg, diikuti dengan pencucian produknya dengan larutan NaOH, HCl, dan HF.

B2O3 + 3Mg → 2B + 3MgO

Kegunaan, contoh sehari-hari:

  • Borax (Na2B4O7.10H2O) digunakan sebagai bahan pembersih (pemutih), kaca, keramik, pupuk, kertas dan cat.
  • Asam boric (H3BO3) digunakan dalam bidang medis sebagai antiseptik dan astringent.
  • Boron karbida (B4C) digunakan untuk membuat amplas.
  • Digunakan untuk mendeteksi dan mengontrol jumlah neutron pada reaktor nuklir.

Terima kasih telah membaca AtikelKimia dan silahkan telusuri lebih lanjut pada kotak pencarian untuk menemukan lebih banyak lagi ArtikelKimia yg berhubungan dg: Unsur Golongan III A : Boron (B)

Kamis, 29 September 2011

Artikel Kimia

Artikel Kimia


Apa Definisi Asam Asetat ?

Posted: 29 Sep 2011 11:01 AM PDT

Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana setelah asam formiat.

Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.

Asam Asetat Pelarut Polar

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2 sehingga ia bias melarutkan baik senyawa polar seperti garam anorganik dan gula maupuan senyawa non polar seperti minyak dan unsure-unsur seperti sulfur dan iodine. Asam asetat bercampur dengan mudah dengan pelarut polar atau non polar Lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia.

Reaksi Asam Asetat

Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan logam etanoat, air, dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi organic yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida setat melalui substitusi nukleofilik.

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH yang lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.

Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraseluler pada banyak organisme multi seluler.

Timbal asetat merupakan logam berat yang banyak digunakan sebagai pelapis dan pelarut  dalam dunia industri, peralatan rumah tangga, pestisida dan anak-anak. Timbal dapat larut dalam asam nitrat dan sedikit bereaksi dengan asam sulfat dan asam hidroklorik pada suhu kamar. Selain itu timbale bereaksilambat dengan air yang membentuk timbale hidroksida.

Sintesis Garam Rangkap Amonium Heksakloroplumbat (NH4)2PbCl6

Posted: 29 Sep 2011 08:47 AM PDT

Latar Belakang Sintesis  Amonium Heksakloroplumbat

Garam adalah hasil reaksi antara asam & basa. Proses semacam ini disebut reaksi netralisasi. Dalam hal ini bahwa jika sejumlah asam & basa murni yang ekivalen dicampur, & larutannya diuapkan, suatu kristalin tertinggal, yg tak mempunyai ciri-ciri khas suatu asam ataupun basa, maka zat-zat inilah yg disebut garam.

Garam merupakan senyawa yang sudah sangat dikenal dalam kehidupan sehari-sehari. Seperti misalnya garam dapur (NaCL). Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan.

Selain garam yg umum dikonsumsi dlm kehidupan sehari-hari, ada pula garam yang tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari, seperti misalnya garam ammonium heksakloroplumbat. Garam ini dibuat dgn menggunakan campuran garam PbCl2 dan ammonium klorida.

Timbal klorida banyak digunakan dlm industri-industri logam berat sebagai pelapis pada peralatan rumah tangga. Sedangkan ammonium klorida biasanya digunakan sbg pelarut senyawa-senyawa non polar.

Sintesis garam memang bukan perkara mudah, karena itu untuk mengetahui lebih jelas tentang pembuatan garam rangkap ammonium heksakloroplumbat, maka dilakukanlah percobaan ini .

Maksud Sintesis  Amonium Heksakloroplumbat

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui & memahami proses pembuatan garam rangkap (NH4)2PbCl6.

Tujuan Percobaan Sintesis  Amonium Heksakloroplumbat

Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. membuat garam rangkap (NH4)2PbCl6
2. Menghitung rendamen dari garam rangkap yang dihasilkan.

Prinsip Percobaan Sintesis  Amonium Heksakloroplumbat

Prinsip dari percobaan ini adalah mencampurkan antara Pb asetat dengan asam asetat pekat, dan ditambahkan NaCl untuk membuat garam PbCl2 yang kemudian akan digunakan untuk membuat garam rangkap (NH4)2PbCl6 dengan mencampurkan antara PbCl2 dengan HCl pekat lalu ditambahkan dengan ammonium klorida sehingga akan terbentuk endapan yang kemudian disaring dan dikeringkan.